SUKABUMI--Petugas gabungan di Kota Sukabumi dikerahkan dalam memantau kelayakan daging kurban di sejumlah titik pemotongan. Hasilnya, hingga kini belum ditemukan daging tidak layak konsumsi.

'' Dari 116 titik yang dilakukan pemeriksaan, hasilnya sehat tidak ada temuan cukup berarti baik PMK dan LSD,'' ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Riki Barata, Sabtu (7/6/2025). Di mana, di Kota Sukabumi ada sekitar 450 titik pemotongan hewan kurban.

Menurut Riki, pemotongan hewan kurban dilakukan sejak Jumat (6/6/2025) hingga Ahad (8/6/2025). Namun, diperkirakan yang terbanyak terjadi pada Sabtu ini.

Riki menuturkan, petugas yang dikerahkan sebanyak 58 orang. Rinciannya, sebanyak 33 kader, petugas DKP3 15 orang dan PDHI sebanyak 10 orang.

Sebelumnya, pemotongan hewan kurban sapi bantuan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto digelar di Masjid Al Mahfudziyyah Kelurahan, Cisarua Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Sabtu (7/6/2025). Hewan kurban jenis sapi bantuan presiden untuk warga Kota Sukabumi ini hanya satu ekor.

'' Satu ekor sapi bantuan Presiden Prabowo di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole,'' ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki disela-sela pemotongan hewan kurban. Lokasi bantuan ini ditetapkan di Al Mahfudziyyah karena merupakan salah satu pesantren yang punya perjalanan panjang selama 53 tahun kepanitiaan kurban sejak 1972.

Menurut Ayep, nantinya penyaluran daging kurban dilakukan panitia di pesantren tersebut. Harapannya, bantuan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“ Makna kurban bagi saya dan Wakil Wali Kota adalah bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat,'' kata Ayep. Hewan saja berani berkurban, maka sebagai manusia, apalagi pemimpin, harus lebih siap berkorban demi kepentingan warga.

Ketua Panitia Kurban di Al Mahfudziyyah, Gundar Kolyubi mengatakan, Alhamdulillah pihaknya mendapat bantuan sapi dari presiden. '' Lokasi penyembeliha dari sapi presiden ini berdasarkan penunjukkan dari kepala daerah,'' jelasnya. Riga Nurul Iman