Irigasi Rusak, Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Sukabumi Terancam Gagal Panen
SUKABUMI--Puluhan hektare lahan pertanian di Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi terancam mengalami gagal panen. Pasalnya, saluran irigasi Leuwi Loa yang berada di wilayah Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, rusak setelah diterjang banjir bandang beberapa tahun yang lalu.
'' Irigasi atau bendungannya jebol ada sekitar dua tahun lalu,'' ujar salah seorang warga Kampung Kutamaneuh, RT 23 RW 11, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Muhammad Vikri (37 tahun) kepada wartawan, Ahad (11/8/2024). Sehingga, rusaknya saluran irigasi ini mengancam lahan pertanian di kawasan tersebut.
Untuk mengantisipasi ancaman gagal panen tersebut kata Vikri, warga yang mayoritas para petani telah melakukan kerja bakti untuk memperbaiki saluran irigasi. Di mana, warga terpaksa melakukan gotong royong untuk memperbaiki bendungan tersebut dengan peralatan seadanya.
Sebab kata Vikri, jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan dapat mengancam gagal panen. Khususnya, untuk lahan persawahan warga.
'' Bendungan atau irigasi di Leuwi Loa itu, sangat dibutuhkan warga karena airnya untuk mengairi lahan pertanian warga sekitar 50 hektare di Kampung Kutamaneuh, Kampung Babakan, dan Kampung Ciburial,” ungkap Vikri. Selain untuk mengairi lahan pertanian, air dari bendungan tersebut juga kerap dimanfaatkan warga untuk mengairi kolam ikan milik warga sekitar.
Menurut Vikri, lokasi bendugan yang jebol itu, berada di atas sungai. Akibatnya, kalau tidak dibendung maka airnya tidak bisa mengalir ke saluran irigasi untuk didistribusikan ke pertanian warga.
Vikri menuturkan, para petani sudah berupaya meminta bantuan kepada pemerintah Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, untuk membangun kembali bendungan yang rusak tersebut. Namun, hingga saat ini belum terealisasi.
“ Kalau tidak diperbaiki, dampaknya akan gagal panen sudah jelas merugikan warga dan petani. Ini kurang lebih sudah ada 2 tahun ya, terus-terus aja gitu kerja bakti,'' kata Vikri. Terbaru, warga berupaya membuat bendungan dari bambu dan bilik dengan panjang kira-kira 20 sampai 30 meteran.
Tokoh masyarakat di Kampung Kutamaneuh, RT 23 RW 11, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, H Dada (45) mengatakan, ia bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah dan dinas terkait, untuk dapat segera membantu memperbaiki saluran irigasi. '' Sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak dan tidak ada perhatian dari pemerintah. Makanya, kami bersama warga lainnya langsung berjibaku memperbaiki bendungan itu dengan peralatan seadanya,” jelasnya.
Perbaikan irigasi yang dilakukan warga secara swadaya ini lanjut Dada, hanya bersifat sementara atau tidak permanen karena, keterbatasan anggaran. Bendungan dibuat dengan menggunakan bambu dan kalau hujannya deras atau banjir bandang bisa rusak kembali. Riga Nurul Iman