Home > Kabar

PMI, Amcross dan USAID Kembali Luncurkan Program Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Tahap Dua

Tujuan dari program tahap dua ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kick Off dan Start up program kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi diinisiasi PMI dan USAID.
Kick Off dan Start up program kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi diinisiasi PMI dan USAID.

SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) dengan dukungan pendanaan dari USAID/BHA melalui Palang Merah Amerika kembali melaksanakan program kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan masyarakat. Khususnya dalam merespon potensi bencana gempa bumi untuk tahap ke-2.

" Program ini merupakan rangkaian Tahap II berdasarkan hasil pembelajaran dari proyek Program Earthquake Readiness (EQR) Tahap I sebelumnya, yang berakhir dengan sukses pada 2021," ujar Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pengurus PMI Pusat, Asmawi Syam, dalam keterangan persnya, Selasa (20/8/2024). Tujuan dari program tahap dua ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Selain itu permintaan akan penerapan retrofit aman gempa dan kepatuhan terhadap standar peraturan bangunan sambil membangun kapasitas kesiapsiagaan bencana lokal di kalangan populasi yang berisiko dan dalam penyedia layanan respons bencana utama di Indonesia.

" Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa bumi di komunitas perkotaan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan individu serta pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan gempa bumi,'' kata Asmawi.

Acting Country Representative American Red Rross (Amcross) Delegasi Indonesia, Muchrizal Harris Ritonga mengatakan, salah satu inovasi utama dari program Tahap II ini adalah pengembangan desain prototipe untuk konstruksi rumah. Desain ini dimaksudkan untuk membantu pemilik rumah dalam mendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

'' Sehingga mengurangi hambatan dan biaya yang terkait dengan proses tersebut,'' terang Muchrizal. Untuk mendukung kebijakan pemerintah yang baru, proyek ini akan menawarkan layanan teknis dan konsultasi gratis untuk mempermudah proses aplikasi PBG.

Program yang dinamai Indonesia Earthquake Readiness ini lanjut Muchrizal, akan melanjutkan program sukses sebelumnya di dua wilayah intervensi, yaitu Kota Sukabumi Jawa Barat dan Banyuwangi Jawa Timur. Penentuan wilayah tersebut berdasarkan hasil kajian dan penilaian kerentanan terhadap potensi risiko ancaman gempa bumi di dua lokasi program.

'' Sejumlah kegiatan terkait program ini akan dilakukannya selama 22 bulan, mulai dari Juli 2024 hingga April 2026 bersama mitra,'' ungkap Muchrizal. Dengan dukungan dari IFRC, Build Change, kementerian PUPR, BNPB, Kemensos, Pusgen, serta mitra strategis lainya seperti Atma Connect dan Peta Bencana.

Muchrizal mengatakan, sejak 2014 Palang Merah Amerika (Amcross) sudah bekerja sama dengan PMI dalam berbagai program kegiatan, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam penanggulangan bencana serta program lainnya. Program yang bekerja sama dengan PMI ini bukan kali pertama, melainkan sudah berjalan sebelumnya dengan berbagai keberhasilan program yang sudah dilakukan sebelumnya.

" Melalui program kerja sama saat ini kita berharap adanya upaya peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat,'' jelas Muchrizal. Serta mendorong kebijakan pemerintah terutama dalam konteks perubahan perilaku dalam upaya kesiapsiagaan bencana gempa bumi.

Perwakilan USAID Indonesia Yusak Oppusunggu mengatakan, pihaknya sangat senang bisa kembali bekerja sama dan mendukung dalam program kesiapsiagaan bencana gempa bumi di tahap 2 ini. Terutama dalam upaya penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal perkotaan dan mendorong kebijakan dalam kesiapsiagaan potensi bencana gempa bumi.

" Kita semua tahu pada dasarnya bukan gempa bumi yang bersifat membunuh. Melainkan, bangunan yang rubuh akibat bencana itu,'' kata Yusak. Untuk itu sangat penting untuk melakukan perkuatan rumah dengan membangun rumah dengan standar konstruksi aman gempa.

Yusak menjelaskan, eksistensi PMI saat ini sudah banyak berperan membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana dalam berbagai kondisi, baik dalam tahap kesiapsiagaan bencana maupun pada saat tanggap darurat dan pemulihan.

Dalam kegiatan Kick koff program ini turut hadir Vijay Umar Kumidi selaku Program Coordinator dari IFRC, BNPB serta stakholder dan mitra dari NGO baik nasional maupun internasional. Riga Nurul Iman

× Image