Kawasan Terpencil di Sukabumi Jadi Target Peningkatan Konektivitas Internet
SUKABUMI--Kawasan pedesaan dan terpencil di Kabupaten Sukabumi menjadi target dari peningkatan konektivitas internet berbasis komunitas. Hal ini mengemuka saat Digital Access Programme (DAP) dengan mitra lokal Common Room Networks Foundation (Common Room), menyelenggarakan Rural ICT Camp 2024 yang kelima dengan tema “Konektivitas Pedesaan & Ketahanan Iklim” di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada Senin (7/10/2024).
Momen pembukaan ICT Camp 2024 dihadiri Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty, Minister-Counsellor Development British Embassy Jakarta, Amanda McLoughlin, dan Direktur Common Room Gustaff H Iskandar. Rural ICT Camp 2024 akan digelar secara hybrid dengan aktivitas online dan on-site di 4 desa yang berada di wilayah Kecamatan Ciracap, Sukabumi.
'' Rural ICT Camp yang ke-5 didukung oleh program akses digital, atau digital akses program Pemerintah Inggris dan Common room di Ciracap,'' ujar Minister-Counsellor Development British Embassy Jakarta, Amanda McLoughlin kepada wartawan disela-sela pembukaan kegiatan. Ia menerangkan acara pada tahun ini bertujuan untuk mendukung berbagi ide, praktek, dan inisiatif yang baik untuk mengembangkan infrasturktur internet berbasis masyarakat di daerah pedesaan daerah terpencil.
Tema rural ICT Camp 2024 ini kata Amanda yaitu conectivitas pedesaan dan ketahanan iklim mencerminkan tujuan untuk meningkatkan konekivitas pedesaan. Tentunya dengan membangun ketahanan masyarakat untuk dapat beradaftasi dengan perubahan iklim.
'' Besok Selasa (8/10/2024), kami akan meluncurkan menara internet bambu pertama di Ciracap. Sebuah langkah inovatif menuju peningkatan konektivitas digital daerah pedesaan sambil mendukung pembangunan yang berkelanjutan,'' kata Amanda. Di mana, pemerintah Inggris terus berkomitmen untuk memastikan akses digital yang aman terjamin dan berkelanjutan bagi masyarakat yang terpinggirkan.
Tahun ini lanjut Amanda, bahkan lebih istimewa karenai sedang merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Inggris. '' Kami bersemangat untuk memperdalam kemitraan dan bekerjasama menuju masa depan lebih terhubung secara digital yang menguntungkan rakyat, melindungi planet serta meningkatkan kesejahteraan,'' jelasnya.
Menurut Amanda, sejak tahun 2020 Pemrintah Inggris melalui program akses digital bekerjasama dengan Common Room telah menyediakan sekitar Rp 15 miliar untuk mendanai proyek ini di seluruh Indonesia. Hal ini dalam memberdayakan jaringan komunitas di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.
'' Jadi Ciracap, Sukabumi ini secara khusus dipilih untuk proyek ini karena sebagai wilayah yang awalnya memiliki sejumlah titik blank spot dan koneksi internet yang belum memadai,'' ungkap Amanda. Ciracap telah membuat langkah besar dalam meningkatkan penetrasi internetnya, misalnya dulu 2020 hanya ada sekitar 13 titik akses internet diawal program dan sekarang ada sekitar 370 titik akses internet di seluruh wilayan Ciracap.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi acara ini karena tujuannya untuk peningkatan telekomunikasi utamanya adalah internet di desa. '' Kalau kita lihat dari data BPS 2023 desa itu ada 83.971 desa. Berdasarkan data BPS ternyata masih ada 12.548 desa yang belum ada jaringan internetnya,'' ungkapnya.
Kegiatan ini lanjut Molly, sangat membantu pemerintah untuk memperluas jaringan internet di seluruh Indonesia. Sebab, ingin jaringan internet bisa sampai keseluruh pelosok di indonesia tapi masih banyak yang belum bisa dijangkau. Dengan adanya dukungan kerjasama Common Room bisa memperluas itu contohnya di Ciracap Sukabumi untuk meningkatkan jaringan internet di desa.
'' Internet komunitas sangat penting untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan iklim,'' terang Direktur Common Room Gustaff H Iskandar. Keterlibatan warga dapat memperkuat konektivitas pedesaan dan pemanfaatan internet yang bermakna.
Di tahun kelima ini sambumg Gustaff, Rural ICT Camp telah berkembang menjadi forum internasional yang mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Khususnya di bidang peningkatan kapasitas dalam keterampilan teknis dan literasi digital untuk memperkuat konektivitas pedesaan, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan dalam konteks kemitraan internasional.
Kegiatan ini kata Gustaff, akan melibatkan perwakilan pemerintah, lembaga donor, pemerintah daerah, aktivis TIK pedesaan. Selain itu perwakilan dari peserta program Sekolah Internet Komunitas (SIK) dari 11 lokasi yang tersebar di 10 Provinsi di Indonesia. Riga Nurul Iman