Dorong Naik Kelas, Pelaku UMKM Sukabumi Digenjot Pelatihan Marketing dan Branding
SUKABUMI--Puluhan pelaku UMKM di Kota Sukabumi digenjot kapasitasnya dalam bidang marketing dan branding. Harapannya, pelaku UMKM di Sukabumi bisa naik kelas dan memiliki daya saing tinggi.
Hal ini mengemuka saat Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menutup pelatihan branding dan marketing dalam program kegiatan DAK Nonfisik Pelatihan Kewirausahaan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil (P2KUMK) Tahun 2024 di Hotel Balcony pada Kamis (10/10/2024). Acara tersebut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi Agus Wawan Gunawan, para pendamping UMKM, dan peserta pelatihan.
'' Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pelaku usaha mengenai branding dan strategi marketing,'' ujar Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan. Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 8-10 Oktober 2024.
Menurut Agus, ada sebanyak 25 pelaku UMKM yang terlibat dalam pelatihan. Targetnya, pelaku UMKM ini bisa meningkat kapastitasnya dalam bidang marketing maupun branding produknya.
Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya peranan UMKM dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di negara maju. Sebab, UMKM memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional, memberikan kontribusi yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pendapatan.
" Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan UMKM di Kota Sukabumi," ujar Kusmana. Sehingga, pelatihan ini penting karena peserta telah mendapatkan pengetahuan tentang cara mengidentifikasi peluang usaha dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Branding dan marketing kata Kusmana, adalah dua elemen yang sangat penting dalam keberhasilan sebuah usaha. Marketing berperan dalam menarik minat calon pembeli serta menjual produk atau jasa, sedangkan branding membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, membedakan diri dari pesaing, serta meningkatkan kesetiaan pelanggan.
Kusmana menyoroti bahwa perkembangan teknologi saat ini telah mengubah pola usaha secara drastis. Media sosial, platform e-commerce, dan berbagai kanal online telah membuka peluang baru bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka ke konsumen yang lebih luas.
Setelah pelatihan Kusmana, berharap agar para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan dengan baik dan mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. " Tangkap peluang yang ada, jaga komitmen terhadap kualitas produk, dan kembangkan usaha dengan inovasi yang tepat," jelasnya.
Kusmana juga mengajak pelaku UMKM untuk bersama-sama memajukan sektor UMKM di Kota Sukabumi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan sinergi yang baik dapat mendorong UMKM menjadi pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan di Kota Sukabumi. Riga Nurul Iman