BPBD Kota Sukabumi Dorong Masyarakat Siap Siaga Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem
SUKABUMI--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mendorong masyarakat untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini. Langkah tersebut dalam mencegah terjadinya korban jiwa maupun materiil akibat bencana.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Ahad (3/11/2024). '' Cuaca ekstrem ini harus diwaspadai masyarakat,'' ujarnya.
Sebab, kerusakan yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem cukup beragam di tiap wilayah. Bahkan diperoleh informasi ada seorang lansia yang terpaksa harus dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.
" Ya benar ada korban bernama pak Abas, seorang lansia berusia 70 tahun yang tinggal di Kampung Curug Gelar, RT 07 RW 01. Beliau memiliki riwayat penyakit jantung dan sempat mengalami kondisi darurat akibat cuaca buruk," ungkap Novian. Awalnya, korban dibawa ke Puskesmas setempat, namun karena sudah tutup, ia terpaksa dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan medis segera.
Novian mengatakan, di tengah cuaca ekstrem ini BPBD Kota Sukabumi mengidentifikasi beberapa titik lokasi yang terdampak. Informasi mengenai lokasi-lokasi tersebut dapat diakses melalui website resmi BPBD Kota Sukabumi, di mana mereka mencatat beberapa kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut.
Salah satunya yang terjadi di Kampung Situgede, ada atap rumah warga berjatuhan akibat terpaan angin kencang. Di lokasi yang berbeda, rumah di RT 02 RW 06 di Kelurahan Cipanengah bahkan roboh total, menambah daftar kerusakan yang dialami oleh masyarakat akibat cuaca buruk ini.
Selain itu, di RT 07 RW 01 Kelurahan Jayamekar, Baros atap rumah juga terangkat karena tiupan angin. Kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Lembursitu, di mana beberapa pohon tumbang dan terjadi banjir limpasan di Nangerang RT 03 RW 11.
'' Kami mengingatkan akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem,'' terang Novian. Warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian yang berpotensi membahayakan, agar tindakan cepat dapat diambil untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut. Riga Nurul Iman