BPBD Sukabumi Ingatkan Warga Waspada Resiko Bencana Hidrometeorologi
SUKABUMI--Warga Kota Sukabumi diminta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi karena cuaca hujan lebat pengaruh Monsun Asia yang aktif dan dinamika atmosfer lainnya. Hal ini berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, terhitung periode 21-27 Januari 2025.
Sebab, kondisi tersebut bisa berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor, serta terjadinya genangan air. Sehingga, Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau agar masyarakat waspada siaga bencana, berperan aktif ikut memantau kondisi di wilayah sekitar.
" Prakiraan cuaca dari BMKG untuk satu pekan kedepan, untuk Kota Sukabumi masih hujan yang kemungkinan bisa lebat. Jadi masih siaga banjir dan longsor, bencana hidrometeorologi," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Suhendar, kepada wartawan, Jumat (24/1/2025). Oleh karenanya jajaran BPBD terus melakukan monitoring dan koordinasi ke wilayah - wilayah yang rawan bencana.
Hal itu lanjut Suhendar dilakukan BPBD secara intens setiap hari, bahkan pengawasan secara menyeluruh ke tujuh Kecamatan. " Kami secara intens meninjau ke lokasi-lokasi rawan bencana sebagai upaya mitigasi. Bahkan data yang ada di kami terhitung awal Januari 2025 hingga saat ini sudah ada 10 kejadian bencana," jelasnya.
Lokasi bencana selama bulan Januari diantaranya Kecamatan Lembursitu, Warudoyong, Cibeureum dan Citamiang. Hampir rata -rata bencana yang terjadi dampak cuaca ekstrem.
Suhendar mengatakan, BPBD juga menampung usulan dari masyarakat tentang pengadaan pelatihan kapasitas dalam penanggulangan bencana. Usulan itu disampaikan warga saat hadir di kegiatan musrembang mulai dari tingkat Kelurahan sampai Kecamatan.
" Usulan masyarakat di musrembang tahun ini untuk di implementasikan tahun 2026 tentang pelatihan kapasitas masyarakat dalam menanggulangi bencana," ungkap Suhendar. Selain itu usulan lain dari masyarakat tentang penanganan mitigasi bencana, seperti pembangunan talud yang berkoordinasi dengan dinas teknis Dinas PUTR, hal itu mencegah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Riga Nurul Iman