Home > Kabar

Perkuat Indikator Kota Sehat, Sukabumi Sosialisasikan Penerapan Aplikasi SiPantas

Aplikasi SiPantas telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai alat pemantauan pelaksanaan pembinaan Kota Sehat di Indonesia.
Sosialisasi aplikasi SiPantas di Bappeda Kota Sukabumi, Selasa (4/1/2025).
Sosialisasi aplikasi SiPantas di Bappeda Kota Sukabumi, Selasa (4/1/2025).

SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar sosialisasi Aplikasi SiPantas (Sistem Informasi Pantau Kabupaten/Kota Sehat-red) di Ruang Pertemuan Bappeda Kota Sukabumi, Selasa (4/2/2025). Langkah ini sebagai upaya meraih predikat Kota Sehat dengan mengoptimalkan berbagai instrumen pemantauan.

Kegiatan tersebut dibuka Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi M Hasan Asari dan dihadiri Sekretaris Bappeda Kota Sukabumi Raden Abdulmuiz. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (P2M) Bappeda Kota Sukabumi Nenden Eviyanti, mengatakan, aplikasi SiPantas telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai alat pemantauan pelaksanaan pembinaan Kota Sehat di Indonesia.

'' Aplikasi ini membantu dalam melihat sejauh mana indikator kota sehat terpenuhi,'' terang Nenden. Sehingga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Pemkot Sukabumi terang Nenden, tengah berupaya meraih predikat Kota Sehat, yaitu kota yang bersih, indah, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni. Penilaian Kota Sehat didasarkan pada sembilan tatanan yang telah terintegrasi, di mana capaian indikator prioritas serta pemenuhan standar pelayanan minimal menjadi bagian penting dalam evaluasi.

Pj Sekda Kota Sukabumi, M Hasan Asari, menekankan, Aplikasi SiPantas bukan sekadar alat ukur administratif, tetapi juga menjadi refleksi dari aksi nyata dalam mewujudkan kota yang benar-benar sehat. Menurutnya, pencapaian nilai tinggi dalam aplikasi ini harus sejalan dengan perubahan konkret di lapangan.

" Kota Sukabumi sebagai Kota Sehat tidak hanya dilihat dari capaian nilai pada Aplikasi SiPantas, tetapi juga dari aksi nyata yang dilakukan dari waktu ke waktu," ujar Hasan. Ia juga menyoroti pentingnya perencanaan, pengorganisasian, evaluasi, serta tindak lanjut dalam implementasi Kota Sehat.

Aspek regulasi, struktur, dan fungsi harus diperkuat agar semua target yang ditetapkan dalam aplikasi dapat diwujudkan secara optimal.

'' Saya berharap semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dapat berperan sebagai fasilitator dan terus berkolaborasi dalam pemenuhan sembilan tatanan kabupaten/kota sehat di Kota Sukabumi,” terang Hasan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah semakin terlibat aktif dalam menjaga serta meningkatkan kualitas hidup di Kota Sukabumi.

Sinergi antara kebijakan, implementasi, dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan kota yang sehat dan berkualitas. Riga Nurul Iman

× Image