Di Agustus, Festival Musik Sound of Legacy Siap Getarkan Sukabumi

SUKABUMI-Gemuruh musik metal akan kembali menggetarkan Sukabumi. Festival ikonik, Sound of Legacy, secara resmi mengumumkan kembalinya pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025 mendatang yang akan digelar di Hall Moonshine Sukabumi.
Acara yang yang mengusung tajuk “Sound of Legacy III: Expansion”, festival ini menjanjikan kemeriahan yang lebih besar, lebih menggigit, dan lebih menggelegar. Sejak edisi perdananya pada 2015 dan 2016, Sound of Legacy bukan hanya dikenal sebagai panggung konser biasa.
Ia telah menjelma menjadi gerakan kultural yang mendorong regenerasi skena musik metal tanah air. Festival ini menjadi rumah bagi band-band metal potensial yang haus akan panggung dan eksistensi yang lebih luas.
“Sound of Legacy bukan sekadar acara musik. Ini adalah manifestasi dari semangat kolektif untuk memperjuangkan ruang berkarya bagi musisi metal Indonesia,” kata CEO PT Biru Suara Perkasa, Valerian Kalista, selaku penyelenggara kepada wartawan di , Rabu (23/7/2025). Salah satu ciri khas festival ini adalah proyek album kompilasi fisik yang melibatkan band-band terpilih dari seluruh Indonesia.
Proyek ini tak hanya memberikan ruang berekspresi, tapi juga menjadi batu loncatan bagi para musisi untuk melangkah lebih profesional dalam industri musik. Tahun ini, visi tersebut diperluas secara eksponensial.
Tidak hanya berhenti di satu kota, Sound of Legacy III: Expansion juga akan menggelar roadshow ke sejumlah kota dan kabupaten strategis di Jawa Barat, memperluas cakupan pengaruh dan membuka lebih banyak peluang bagi komunitas metal regional.
Festival tahun ini akan diramaikan oleh deretan nama yang mencerminkan keberagaman dan kekayaan warna dalam dunia musik metal dan rock alternatif. Tiga nama besar dijadwalkan menjadi headliner, SHA dengan energi pop-punk yang meluap, Stereowall dengan nuansa rock alternatif yang melankolis, dan Undergod, legenda death metal yang siap mengguncang tanah Sukabumi.
Mereka akan berbagi panggung dengan talenta terbaik dari skena lokal dan nasional, termasuk Invicta, Addicted, Dhymetil Mercury, Step in Hope, Inhumanity, The Suitcase Bandits, Angel of Death, Bolonk, dan Mighty Finger. “Keragaman genre ini menjanjikan pengalaman musikal yang padat, intens, dan penuh warna bagi para metalhead sejati,” timpalnya.
Tak hanya berfokus pada suguhan musik, Sound of Legacy 2025 juga dirancang sebagai festival yang holistik. Sejumlah zona tematik akan hadir untuk melengkapi pengalaman pengunjung. Yakni, Official Booth, pusat merchandise resmi dan eksklusif, area meet and greet artis, serta coffee corner dan Wi-Fi gratis.
Selain itu, Community Booth atau wadah komunitas kreatif dengan rilisan musik fisik langka dan koleksi distro lokal. Dan Engagement Booth (dipersembahkan oleh Magnum), yaitu zona interaktif dengan permainan berhadiah dan lounge istirahat. Photo Corner yakni, instalasi seni bertema metal yang instagrammable untuk mengabadikan momen unik festival.
Dan area makanan serta minuman, ragam kuliner dari UMKM lokal dan food truck yang siap memanjakan lidah para pengunjung. Akses dan kenyamanan pengunjung juga menjadi perhatian utama. Area parkir luas, sistem tiket yang terorganisir, pos medis siaga, dan tim penyelamat darurat telah disiapkan untuk memastikan pengalaman festival yang aman dan nyaman dari awal hingga akhir,” timpalnya.
Yang menjadikan Sound of Legacy berbeda adalah komitmennya terhadap proses regenerasi. Dari proses pengumpulan demo, seleksi ketat, produksi mastering profesional, hingga tampil di panggung besar dan ikut tur multi-kota-semua adalah bagian dari sistem yang dirancang untuk mencetak generasi baru musisi metal yang siap bersaing di tingkat nasional. Bagi para pecinta musik keras, inilah saatnya kembali ke akar.
Kembali ke panggung, ke moshpit, ke suara distorsi yang membebaskan. Sound of Legacy 2025 bukan hanya festival ini adalah panggilan untuk bangkit, bersatu, dan membangun masa depan musik metal Indonesia. Riga Nurul Iman