Home > Kabar

Gencarkan Literasi Keuangan, Sukabumi Targetkan UMKM yang Sehat dan Berdaya Saing

Dukungan terhadap pengembangan UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembinaan dan pelatihan, tetapi juga dilakukan melalui program wakaf.
Kegiatan literasi keuangan bagi UMKM yang digelar Diskumindag Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Rabu (3/9/2025).
Kegiatan literasi keuangan bagi UMKM yang digelar Diskumindag Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Rabu (3/9/2025).

SUKABUMI--Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi menggencarkan kegiatan literasi keuangan yang diikuti oleh 30 orang pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). Targetnya, akan lahir pelaku UMKM yang sehat, berdaya saing, inovatif dan kreatif menuju Sukabumi Bercahaya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu 3 September 2025 bertempat di Hotel Balcony, serta dibuka oleh Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. Selain itu hadir Kepala Diskumindag Kota Sukabumi Olga Pragosta.

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Diskumindag Kota Sukabumi Heri Purnomo mengatakan kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, merupakan wujud dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Diskumindag untuk membina dan mengembangkan UMKM. '' Permasalahan yang dihadapi UMKM adalah SDM, permodalan, dan pemasaran,'' ujarnya.

Menurut Heri, tema yang dipilih dalam kegiatan ini yakni literasi keuangan, disesuaikan dengan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM. Langkah ini sebagai upaya membantu UMKM dalam hal pemberdayaan dan pengembangan UMKM.

'' Melalui pelatihan ini mari wujudkan UMKM yang sehat, berdaya saing, inovatif dan kreatif menuju Sukabumi Bercahaya,'' terang Heri. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM, meningkatkan daya saing produk di pasaran, meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha mikro serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengatakan, pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang di antaranya meliputi perencanaan, penganggaran, dan penggunaan produk keuangan seperti asuransi, wajib dimiliki oleh para pelaku UMKM. Harapannya, agar usaha yang dijalankannya berkelanjutan, serta tumbuh dan menghasilkan omset besar.

'' Dukungan terhadap pengembangan UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembinaan dan pelatihan, tetapi juga dilakukan melalui program wakaf,'' ungkap Ayep. Ia sangat mendukung kegiatan ini, karena lima tahun ke depan Sukabumi fokus untuk membina UMKM.

Dari program wakaf, mulai Bulan September, minimal ada 100 usaha ultra mikro yang diberikan bantuan tanpa bunga dan potongan, dengan nominal bantuan untuk sementara sekitar Rp 250 ribu per usaha. Hingga kini sudah sebantak 267 pelaku usaha ultra mikro yang menerima manfaat dana wakaf melalui qordul hasan pinjaman tanpa bunga dan tanpa potongan. Riga Nurul Iman

× Image