Home > Kabar

Waspada, Ratusan Warga Sukabumi Terjangkit DBD dan Ada yang Meninggal

Data dari Januari hingga Juli 2025 menyebutkan ada sebanyak 538 kasus DBD.
Info grafis kasus DBD di Kota Sukabumi. Dok Dinkes Kota Sukabumi
Info grafis kasus DBD di Kota Sukabumi. Dok Dinkes Kota Sukabumi

SUKABUMI--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat ratusan warga menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga Juli 2025. Jumlah itu kemungkinan terus bertambah pada Agustus dan awal September 2025.

'' Data dari Januari hingga Juli 2025 menyebutkan ada sebanyak 538 kasus DBD,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti, Kamis (4/9/2025). Rinciannya, pada Januari sebanyak 71 kasus, Februari 48 kasus, Maret 71 kasus, April 74 kasus, Mei 83 kasus, Juni 110 kasus, dan Juli 81 kasus.

Sementara kasus kamatian tahun ini misalnta dilaporkan ada di Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang di awal September 2025. Menurut Wita, angka ini mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada rentang Januari-Juli 2024 lalu tercatat sebanyak 1.194 kasus DBD. Sementara total kasus DBD pada tahun 2024 tercatat 1631 kasus dengan kematian 6 kasus. '' Namun dibanding awal tahun, tren kasus dengue sedikit mengalami peningkatan,'' jelasnya.

Peningkatan kasus ini terang Wita, dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan perubahan suhu sehingga berpotensi meningkatkan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti di lingkungan. Upaya paling efektif untuk mengendalikan DBD adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin setiap minggu.

Oleh karena itu Wita mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran DBD melalui Gerakan 3M Plus. Yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air. Serta Plus-nya adalah upaya tambahan seperti menggunakan obat nyamuk, kelambu, dan memelihara ikan pemakan jentik.

Langkah lainnya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yakni peningkatan surveilans dan pelacakan kasus di seluruh puskesmas. Selain itu tutur Wita, fogging fokus secara selektif di lokasi ditemukan kasus DBD dan sekitarnya.

Berikutnya, pembagian abate (larvasida) secara gratis kepada masyarakat dan penyuluhan langsung ke sekolah, rumah ibadah, dan lingkungan warga serta koordinasi lintas sektor dengan kecamatan, kelurahan, dan kader jumantik.

Dinkes juga lanjut Wita, mengimbau masyarakat untuk segera membawa anggota keluarga yang mengalami gejala demam berdarah. Seperti demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot, bintik-bintik merah di kulit, atau tanda-tanda perdarahan lain seperti mimisan, ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

'' Mari bersama kita cegah DBD dengan Gerakan PSN 3M Plus dan menjaga kebersihan lingkungan,'' cetus Wita. Sebab, kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Riga Nurul Iman

× Image