Home > Kabar

Jadi Lokasi Gerakan Seniman Masuk Sekolah Nasional, Pelajar Sukabumi Pamerkan Hasil Karya

Program GSMS dari Kemendikbudristek diselenggarakan selama tiga bulan di 23 SD dan SMP se-Kota Sukabumi.
Pameran hasil karya Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang digelar di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Rabu (11/9/2024).
Pameran hasil karya Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang digelar di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Rabu (11/9/2024).

SUKABUMI--Kota Sukabumi menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi lokasi kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Program yang berjalan sejak Juli 2024 ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa seni budaya di kalangan pelajar.

Di mana, hasilnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Panen Karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah selama dua hari pada 11-12 September 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi diisi dengan pertunjukan seni para pelajar dari berbagai SD dan SMP, serta menampilkan pula pameran hasil karya seni para pelajar.

'' Program GSMS dari Kemendikbudristek diselenggarakan selama tiga bulan di 23 SD dan SMP se-Kota Sukabumi,'' ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Sukabumi, Rita Handayani. GSMS melibatkan pula 23 orang seniman yang dibantu oleh para guru bidang kesenian di setiap sekolah.

Diharapkan terang Rita, dengan GSMS para pelajar tidak hanya cerdas akademis, tapi mereka bisa menumbuhkan jiwa seni budaya dan mencintai akar budaya sampai akhirnya mereka merasa ini menjadi satu kebutuhan. Intinya dengan nilai budaya yang ditumbuhkan menjadi kecintaan untuk mempertahankan seni budaya.

Menurut Rita, setiap sekolah yang dilibatkan dalam GSMS mengajarkan peserta didik mereka dengan cabang kesenian yang berbeda. Menyesuaikan potensi yang dimiliki oleh sekolah serta peserta didik masing-masing.

“ Intinya potensi (kesenian) yang bisa dikembangkan disetiap sekolah. Contoh ada sekolah yang punya alat / instrumen tapi tidak punya gurunya, dengan GSMS ini kita hadirkan ahli dalam waditra,'' ungkap Rita. Ke depan, program ini diharapkan terus berlanjut di Kota Sukabumi.

Perwakilan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Ike Rofiqoh Fazri mengatakan, tahun ini GSMS dilaksanakan di 40 daerah. '' Kota Sukabumi merupakan satu-satunya daerah di Jawa Barat yang ditunjuk oleh pihak kementerian untuk melaksanakan program ini,'' jelasnya.

Selain bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kebudayaan terang Ike, GSMS juga bertujuan untuk membangun karakter peserta didik. Berikutnya mengajarkan kolaborasi serta kedisiplinan, dan menumbuhkan kepercayaan diri para pelajar.

Salah seorang seniman yang terlibat dalam program GSMS, Kang Fendi Sukuraga mengapresiasi adanya program ini. '' Tujuannya membentuk karakter siswa melalui seni,'' katanya yang merupakan pelaku seniman wayang Sukuraga.

Fendi menuturkan, dengan wayang Sukuraga anak-anak dapat mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari dalam menggunakan anggota tubuhnya dengan baik sesuai fungsi. Misalnya dalam melahirkan karya seni desain batik dan cetak sehingga menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak dini kepada siswa. Riga Nurul Iman

× Image