Home > Kabar

PMI Sukabumi Gandeng ChildFund Internasional Gagas Webinar Perubahan Iklim

Salah satu tujuan webinar ini adalah untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan kampanye dari isu perubahan iklim di Indonesia.
Webinar perubahan iklim digelar PMI Kota Sukabumi dan ChildFund Internasional di Indonesia.
Webinar perubahan iklim digelar PMI Kota Sukabumi dan ChildFund Internasional di Indonesia.

SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi bersama ChildFund Internasional menggelar webinar Aksi Remaja Untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Momen ini untuk menjangkau peserta dari kaum muda khsusnya para anggota Palang Merah Remaja (PMR).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan HUT PMI Ke-79 yang menggandeng lembaga ChildFund Internasional di Indonesia. Dengan tema nasional di tahun ini terkait Aksi Iklim terutama untuk memberikan edukasi kepada kaum muda salahsatunya para anggota PMR yang tersebar di setiap tingkatan Sekolah.

'' Salah satu tujuan webinar ini adalah untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan kampanye dari isu perubahan iklim di Indonesia,'' ujar Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo, Sabtu (14/9/2024). Khususnya pada generasi muda.

Mainstreaming isu perubahan iklim khususnya kepada generasi muda merupakan usaha yang penting. Mengingat generasi muda adalah agent of change atau generasi yang akan berperan sebagai penggerak negara di masa depan.

Suranto menuturkan, saat ini generasi muda harus mulai berperan aktif dalam menyikapi isu perubahan iklim. Salah satunya dengan memasukan tema aksi iklim ke dalam kegiatan diskusi diskusi dan pelatihan PMR yang berlangsung rutin setiap minggu di satuan pendidikan di tiap sekolah.

" Harapannya webinar ini juga dapat menjadi ajang bertukar informasi dan edukasi mengenai aksi-aksi komunitas yang saat ini sudah sukses yang diinisiasi oleh ChilFund Internasional di Indonesia,'' ungkap Suranto. Melalui berbagai program yang saat ini sudah dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia

Lebih lanjut Suranto berharap, melalui webinar dan diskusi ini dapat meningkatkan kesadaran kaum muda dan menjadi wadah berbagi inspirasi. Terutama untuk merencanakan aksi dan rencana strategis lainnya sebgai bagian dari usaha untuk menghadapi dampak perubahan iklim saat ini.

" Atas nama PMI Kota Sukabumi kami mengucapkan apresiasi dan ucapan terimaksih kepada ChildFund Intenasional di Indonesia atas aksi kolaborasinya,'' kata Suranto.

Semoga ke depan kerjasama ini dapat berkelanjutan,m Sementara itu, Husnul Maad, Country Director ChildFund International di Indonesia mengatakan aksi iklim menjadi salah satu fokus utama ChildFund International di Indonesia. “ ChildFund International merupakan lembaga pembangunan global berfokus anak yang bekerja di Asia, Afrika dan Amerika untuk menghubungkan anak dengan sumber daya, masyarakat dan institusi yang mereka butuhkan untuk tumbuh sehat, terdidik, terampil dan aman di rumah, sekolah dan ranah daring,'' jelasnya

Di Indonesia lanjut Maad, dikenal sebagai ChildFund International di Indonesia lembaganya bekerja di 8 provinsi dan telah menjangkau lebih dari 2,5 juta anak dan keluarga melalui program-program. ChildFund International di Indonesia telah menghadirkan ragam inisiatif untuk mengurangi dampak iklim terhadap anak dan orang muda. Salah satunya melalui program Youth Voice Now di Kabupaten Sikka yang berlangsung pada tahun 2022.

Program ini berfokus pada pengembangan kapasitas orang muda untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya. '' Anak-anak muda ini menjalani tahapan pelatihan di bootcamp di mana mereka belajar banyak hal,'' imbuhnya.

Dari mengindentifikasi masalah di lingkungan, mencari solusinya hingga menyuarakan hal ini kepada pemerintah dan pemangku kepentingan di daerah hingga global. Mereka juga belajar mengembangkan kampanye luring dan daring, berbicara di depan umum bahkan menulis jurnal.

“ Yang membanggakan, pada bulan Juli 2024, anak perempuan peserta Youth Voice Now bernama Ana yang baru berusia 16 tahun dari Sikka berbicara di depan High Level Political Forum (HLPF) PBB di New York, Amerika Serikat,'' tetang Maad. Ia menyampaikan bagaimana perubahan iklim berdampak pada kekerasan terhadap anak dan perempuan serta apa yang telah mereka lakukan untuk menanggulangi krisis ini.

Gerakan ini bahkan mendapat penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Kabupaten Sikka karena dianggap berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Riga Nurul Iman

× Image