Kampus di Sukabumi Dorong Mahasiswa Berdaya Saing dan Unggul di Era Milenial
SUKABUMI--Para mahasiswa di Sukabumi didorong untuk menjadi insan yang berdaya saing global. Kondisi itu diperoleh dengan mengintegrasikan seluruh kecerdasan yang dimiliki, baik kecerdasan yang bersifat Intelektual (IQ), kecerdasan Emosional (EQ) maupun kecerdasan spiritual.
Hal tersebut mengemuka dalam momen pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi yang digelar pada 14-15 September 2024. Kegiatan ini diikuti sejumlah 521 orang mahasiswa.
'' Atas nama seluruh civitas akademika IMN, dengan penuh bahagia, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru di kampus tercinta,'' ujar Rektor IMN Endin Nasrudin, Ahad (15/9/2024). Apapun adanya, mahasiswa sudah menjatuhkan pilihan kepada IMN sebagai rumah akademik dan yakinlah pilihan itu merupakan pilihan terbaik yang diberikan Allah.
Oleh karena itu kata Endin, bersyukurlah kepada Allah dengan cara menjadikannya Kemahasiswaan ini sebagai tempat mengeluarkan dan mengintegrasikan seluruh kecerdasan yang saudara miliki, baik kecerdasan yang bersifat Intelektual (IQ), kecerdasan Emosional (EQ) maupun kecerdasan spiritual. Karena hanya dengan cara itu akan menjadi orang yang mampu menatap dan menentukan masa depan.
'' PBAK merupakan tahap paling awal yang harus ditempuh mahasiswa untuk mengenal sistem dan seluruh aturan main yang ada di IMN beserta segala aspeknya,'' ungkap Endin. Lebih dari itu, program kuliah ini diharapkan menjadi medium pengenalan medan akademik yang akan segera diarungi oleh mahasiswa baru.
Program PBAK juga terang Endin. diharapkan menjadi medium untuk memperkenalkan berbagai infrastruktur kampus, baik yang menyangkut administrasi akademis dan kemahasiswaan maupun hal-hal lain yang terkait dengan itu. Program ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan lembaga-lembaga fungsional yang ada di lingkungan kampus.
'' Sehingga pada gilirannya diharapkan saudara-saudara akan menjadi mahasiswa yang baik,'' ungkap Endin. Terutama, yang mampu memahami dan menempatkan posisinya sebagai mahasiswa IMN serta senantiasa menjaga nama baik almamater.
Ketua Dema IMN Aceng Supyan berharap mhasiswa yang mengikuti PBAK ini dapat memperlihatkan eksistensinya di kemahasiswaan. '' Dengan menjadi insan akademis yang berperan sebagai pencari ilmu pengetahuan dan juga sebagai pengabdi di lingkungan kehidupan masing-masing untuk menciptakan kerukunan yang dinamis,'' jelasnya.
Tema kegiatan ini lanjut Aceng, yakni terbentuknya mahasiswa IMN dalam manifestasi wacana intelektual organik yang unggul dan bebrdaya saing. Mudah-mudahan menjadi motivator bagi semua demi terwujudnya generasi muda muslim yang cerdas dan berkarakter.
'' Sehingga bukan diartikan hanya sebatas tema saja tapi mengambil arti penting dan ibroh sebagai landasan gerak untuk mencapai cita-cita,'' kata Aceng. Intinya, selamat bergabung dan berjuang pada PBAK di Kampus IMN yang menekanman manusia adalah pencipta sejarah serta mari sama-sama menjunjung tinggi nilai insan akademis yang bertolak pada ke-Islaman yang mantap sehingga menciptakan generasi muda muslim yang berintektual tinggi.
Ketua Pelaksana PBAK IMN Muhammad Zaki menambahkan, pihaknya menyampaika selamat datang kepada seluruh peserta dalam acara PBAK IMN Tahun Akademik 2024-2025. '' Mudah-mudahan menjadi wahana pengenalan dan pengetahuan akademik bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh mengenai berbagai komponen proses pendidikan di IMN sebagai langkah awal dalam menemukan jati diri mahasiswa seutuhnya,'' imbuhnya.
Karenanya sambung Zaki, pada kegiatan PBAK kali ini, tema yang diusung adalah mewujudkan .ahasiswa yang berintelektual dan berdedikasi tinggi demi terciptanya mahasiswa yang unggul dan berdaya saing. Tema tersebut diusung, bertitik tolak bahwa mahasiswa harus bisa menjadi contoh semua orang yang dimulai dari sendiri dan diterapkan kepada orang lain.
'' Mahasiswa Islam harus bisa menguasai dari apa yang ada di terapkan oleh guru yang bermula dari tema dan tujuan kemahasiswaan,'' cetus Zaki. Tema yang diatas dapat disimpulkan mahasiswa harus bisa menjadi arahan kepada orang lain dari mulai Islam sependidiakn dan ke agamaan apalagi persaingan di era milenial yang bersaing ketat dengan mahasiswa yang bukan Islam. Riga Nurul Iman