Pendidikan Susila Bagi Remaja, Apa Manfaatnya?
Oleh: Mia Sari Novianti | Guru Swasta Kab. Sukabumi
SUKABUMIKINI.COM -- Susila berasal berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari kata "su" artinya baik dan "sila" artinya tingkah laku. Jadi arti dari susila itu adalah tingkah laku yang baik.
Pengertian asusila, menurut KBBI, adalah tidak susila atau tidak baik tingkah lakunya. Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma atau kaidah kesopanan yang cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat.
Perbuatan asusila adalah tindak yang melanggar norma kesusilaan, norma agama, norma kesopanan, dan norma moral. Tindakan ini biasanya berkaitan dengan kelamin atau bagian tubuh yang dapat membuat orang lain merasa malu, jijik, atau terangsang.
Pendidikan Susila dalam Islam penting untuk diketahui kalangan remaja. Lalu, bagaimana cara kita sebagai pendidik untuk membimbing dan mendidik anak-anak agar memahami ajaran Islam serta merealisasikannya di kehidupan sehari hari. Sehingga tidak terjadi yang namanya perbuatan asusila.
Berikut ada beberapa konsep pendidikan berkarakter dalam pendidikan susila yang dikutip dari artikel Arif Setiawan dari jurnal UINSU.
Pertama, Keteladanan: yaitu menggunakan contoh atau teladan sebagai model terbaik agar mudah diserap dan diterapkan.
Kedua, Kedisiplinan: yaitu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas kewajiban.
Ketiga, Pembiasaan, yaitu anak akan tumbuh sebagaimana lingkungan yang mengajarinya.
Keempat, Menciptakan suasana yang kondusif: yaitu lingkungan dapat dikatakan merupakan proses pembudayaan anak.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan susila dalam Islam sangat penting. Anak-anak, sebagai generasi penerus perlu dibina, dibimbing, dididik serta diarahkan tentang aturan-aturan dalam hidup sehingga tercipta tingkah laku yang baik sejalan dengan Al Qur'an dan Sunnah. Sehingga mereka dapat menjadi teladan dan memberi contoh kepada teman-temannya.
Dan para guru, sebagai pendidik, perlu memberikan contoh yang baik kepada anak didik. Disiplin menjalankan tugas dan mempunyai rasa tanggung jawab.
Setiap perbuatan yang tidak baik maka akan dimintai oertanggung jawabannya di Akhirat kelak. Oleh karena itu, penting bagi para pendidik untuk menciptakan pembiasaan yang baik di kalangan remaja/anak-anak didik, sehingga tercipta dan terbentuk karakter yang baik.
Jangan lupa juga ciptakan suasana yang kondusif, suasana yang Islami. Sehingga anak-anak merasa aman dan nyaman berada di lingkungan sekolah, juga di masyarakat. (***)