Home > Kabar

Kurangi Polusi Kendaraan, Ratusan Kendaraan Jadi Target Uji Emisi Gas Buang di Sukabumi

Pengujian emisi gas buang untuk memastikan gas buangnya pada gas ambang batas yang aman.
Uji emisi gas buang kendaraan bermotor digelar di Terminal Tipe C Kota Sukabumi, Rabu (23/10/2024).
Uji emisi gas buang kendaraan bermotor digelar di Terminal Tipe C Kota Sukabumi, Rabu (23/10/2024).

SUKABUMI--Sebanyak 350 unit kendaraan menjadi target uji emisi kendaraan bermotor yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi yang digelar dua hari mulai 23-24 Oktober 2024. Langkah tersebut dalam mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor Kegiatan Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan Dinas/Operasional/Pribadi gratis Tahun 2024 itu digelar di halaman Parkir Terminal Type C Kota Sukabumi, Rabu (23/10/2024).

Kegiatan yang akan berlangsung dua hari hingga Kamis (24/10/2024) ini diharapkan meningkatkan kesadaran warga dalam pemeliharaan kendaraan terutama pengurangan emisi gas buang.

'' Ini salah satu kegiatan rutin dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai bagian kampanye untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor dari akibat pembakaran tidak sempurna,'' ujar Pj Sekda Kota Sukabumi, M Hasan Asari. Harapannya dapat meningkatkan kepedulian untuk pemeliharaan kendaraan secara rutin.

Hasil akhirnya kata Hasan, amannya ruang udara bernafas dari gangguan polutan gas buang kendaraan. Ia berharap mudah-mudahan kampanye ini tersampaikan kepada warga.

'' Kami mengimbau kepada warga lakukan pengujian emisi gas buang untuk memastikan gas buangnya pada gas ambang batas yang aman,'' ungkap Hasan.

Kepala DLH Kota Sukabumi Asep Irawan menambahkan, ada dua sasaran kegiatan yang pertama untuk kampanye kepada masyarakat agar kendaraanya yang mereka gunakan memenuhi standar sehingga pemilik kendaraan mengetahui kondisinya. Selain itu juga untuk dilakukan pendataan bagaimana kondisi kendaraan memberikan sumbangan terhadap polusi dan jadi catatan.

'' Kota Sukabumi untuk polusi udara kondisinya masih dikatakan aman masih xibawah ambang batas,'' kata Asep. Penyebab polusi ada dua pertama Industri dan kendaraan.

Asep menuturkan, di kota tidak ada Industri polutif karena tidak terlalu banyak pabrik. Ia mengatakan kendaraan yang dikhawatirkan karena cenderungnya pertumbuhan kendaraan meningkat, serta kemajuan transportasi seperti jalan tol infrastruktur, dan perumahah yang bepengaruh pada tata guna lahan berkembang.

'' Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, targetnya 350 kendaraan,'' imbuh Asep. Pemeriksaan ini hanya ditujukan untuk kendaraan roda empat. Riga Nurul Iman

× Image