Lahan Pertanian Terbatas, Sukabumi Optimalisasi Lewat Inovasi Teknologi
SUKABUMI--Pemkot Sukabumi berupaya memperkuat pembangunan bidang pertanian dengan inovasi teknologi. Hal ini dilakukan karena lahan pertanian di Sukabumi terbatas luasannya.
'' Program ketahanan pangan merupakan prioritas pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,'' ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Hal ini disampaikannya pula pada Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Sukabumi pada akhir Desember 2024 lalu.
Sehingga kata Kusmana, daerah berkomitmen mendukung kebijakan ini melalui berbagai program yang memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, kenaikan harga pangan, dan distribusi yang belum merata.
Oleh karena itu lanjut Kusmana sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi seperti HKTI menjadi sangat penting. “ HKTI adalah mitra strategis yang berperan dalam menghimpun potensi petani, menyalurkan aspirasi, serta memberdayakan masyarakat pedesaan. Tujuan HKTI sejalan dengan visi pemerintah, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Kusmana menuturkan, Kota Sukabumi memiliki luas lahan pertanian sekitar 1.295 hektare. Meski lahan terbatas, ia optimistis produktivitas dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi.
“ Optimalisasi lahan, penggunaan teknologi tepat guna, pelatihan bagi petani, dan penguatan kapasitas mereka adalah langkah utama. Selain itu, kita harus menjadikan sektor pertanian menarik bagi generasi muda melalui inovasi dan modernisasi,” jelas Kusmana. Ia juga mengajak HKTI untuk terus aktif memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar kebijakan yang diambil lebih berpihak pada petani dan sektor agribisnis.
“ Semoga sinergi ini terus terjaga dan membawa pertanian Kota Sukabumi menjadi lebih baik, berdaya saing, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” terang Kusmana. Salah satunya memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan petani demi masa depan pertanian yang lebih cerah. Riga Nurul Iman