Home > Kabar

Massifkan Gerakan Literasi, Semua Kelurahan di Sukabumi Didorong Miliki Ruang Perpustakaan

Dispusipda juga akan memfasilitasi buku dan raknya yang bersumber dari bantuan hibah Perpustakaan Nasional.
Pengunjung perpustaakan daerah Kota Sukabumi tengah membaca buku.ilustrasi
Pengunjung perpustaakan daerah Kota Sukabumi tengah membaca buku.ilustrasi

SUKABUMI--Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Kota Sukabumi mendorong semua kelurahan untuk memiliki ruang perpustakaan. Sebab, sejauh ini baru 13 kelurahan yang telah memiliki fasilitas ruang baca untuk masyarakat.

" Insya Allah di tahun ini, kami mendorong semua kelurahan agar bisa membuat perpustakaan,'' ujar Kepala Dispusipda Kota Sukabumi, Galih Marelia Anggraeni, Senin (3/2/2025). Dispusipda juga akan memfasilitasi buku dan raknya yang bersumber dari bantuan hibah Perpustakaan Nasional.

Galih berharap adanya hibah koleksi buku dan raknya dari Perpustakaan Nasional, bisa mengkoordinir kebutuhan untuk semua kelurahan yang belum memiliki perpustakaan. Ia juga sudah berkoordinasi dengan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) untuk mengumpulkan semua lurah.

" Alhamdulillah antusias dari para lurah menyambut baik untuk mendirikan perpustakaan di kelurahan,'' terang Galih. Apalagi setiap tahun ada produk hukum Pemkot Sukabumi yang nantinya bisa disimpan di perpustakaan untuk informasi bagi masyarakat.

Keberadaan perpustakaan di 13 Kelurahan yang sudah berjalan lanjut Galih, manfaatnya sangat di rasakan oleh masyarakat. Beberapa Perpustakaan Kelurahan yang aktif diantaranya Cisarua dan Cikundul selalu ada kegiatan yang melibatkan masyarakat.

Menurut Galih, jumlah koleksi buku yang dimiliki oleh Dispusipda, yakni ada 33 ribu judul, sedangkan jumlah eksemplar nya ada 91 ribu. Melihat dari standar kebutuhan sudah tercukupi, akan tetapi ada kebijakan dalam setiap tahunnya, harus ada penambahan buku minimal 2 persen dari jumlah koleksi yang ada.

Terkait buku mana saja yang paling diminati oleh masyarakat Kota Sukabumi, Galih mengatakan semua berdasarkan segmentasi. Misalnya seperti remaja lebih kepada buku novel, kalangan anak-anak lebih ke buku dongeng, komik dan cerpen (cerita pendek). "Jenis koleksi buku lebih ke fiksi yang paling banyak di minati oleh masyarakat untuk kalangan remaja dan orang tua juga," imbuhnya. Riga Nurul Iman

× Image