Home > Kabar

Pengurus DPC ASITA Sukabumi yang Baru Siap Promosikan 63 Destinasi Wisata

Potensi wisata di Kota Sukabumi cukup banyak, bahkan hasil pendataan ada sebanyak 63 destinasi.
Proses pelantikan sekaligus pengukuhan ketua dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ASITA Kota Sukabumi masa bakti 2025–2030 di Santa Sea Water Park, Sabtu (23/8/2025)
Proses pelantikan sekaligus pengukuhan ketua dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ASITA Kota Sukabumi masa bakti 2025–2030 di Santa Sea Water Park, Sabtu (23/8/2025)

SUKABUMI--Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kota Sukabumi menggelar acara pelantikan sekaligus pengukuhan ketua dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) masa bakti 2025–2030 di Santa Sea Water Park, Sabtu (23/8/2025). Dalam momen itu dilantik Ketua DPC ASITA Kota Sukabumi terpilih, Rizal Bahtiar yang siap mempromosikan puluhan destinasi wisata yang ada di Kota Sukabumi.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, Ketua DPD ASITA Jawa Barat Daniel G Nugraha Ketua DPC ASITA Kota Sukabumi Rizal Bachtiar, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi Rahmat Sukandar.

'' Kami siap menjalankan sejumlah program, salah satunya adalah mempromosikan potensi wisata Kota Sukabumi dan sekitarnya agar lebih dikenal secara luas,'' ujar Ketua DPC ASITA Kota Sukabumi Rizal Bachtiar. Hal ini karena potensi wisata di Kota Sukabumi cukup banyak, bahkan hasil pendataan ada sebanyak 63 destinasi.

Tugas ASITA kata Rizal, adalah mengonsep dan mengemas potensi tersebut agar layak jual. Selain itu, pihaknya juga akan mengajak travel owner yang belum bergabung untuk berkolaborasi bersama dalam mengembangkan pariwisata daerah.

Di sisi lain lanjut Rizal, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu prioritas. ASITA akan bekerja sama dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) untuk melatih SDM pariwisata agar lebih profesional.

"Wisatawan itu ingin dilayani dengan baik. Jadi, SDM profesional adalah kunci,'' ungkap Rizal, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bina Barokah Sejahtera. ASITA juga akan membuat produk paket wisata yang dipasarkan ke luar daerah, bahkan ke luar negeri, agar wisatawan inbound mau datang ke Sukabumi.

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan, sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian daerah. "Hari ini adalah momentum penting. Kita ingin menata ulang arah pembangunan Kota Sukabumi lima tahun ke depan. Harapan kami, ASITA bersama pemerintah dan para pelaku usaha wisata bisa berkolaborasi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Sukabumi, menciptakan paket wisata yang menarik, serta memasarkan Sukabumi ke tingkat nasional bahkan internasional," ujar Wali Kota.

Meskipun Kota Sukabumi tidak memiliki destinasi alam sebesar kabupaten sekitar kata Ayep, kota ini tetap mampu bersaing dengan mengembangkan wisata kota, sejarah, kuliner, hingga kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Kreativitas dan kolaborasi disebut sebagai kunci utama membangun pariwisata yang berdaya saing.

Wali Kota juga mengaitkan pengembangan pariwisata dengan visi Sukabumi Emas 2035. Di mana sektor pariwisata ditempatkan sebagai salah satu fondasi utama pembangunan ekonomi.

"Sukabumi jangan hanya jadi cerita lama sebagai ‘Nizza van Java’. Kini saatnya kita bangkit,'' kata Ayep. Mari bersama-sama mewujudkan Sukabumi sebagai destinasi wisata unggulan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus bergandengan tangan dengan pengusaha, termasuk ASITA.

Ketua DPD ASITA Jawa Barat, Daniel G Nugraha, menekankan pentingnya peran ASITA dalam mengonsolidasikan potensi wisata daerah. "Pariwisata sudah lama digadang-gadang menjadi tulang punggung ekonomi baru. Kehadiran ASITA di Kota Sukabumi harus dimaknai sebagai momentum konsolidasi potensi ekonomi dan bisnis yang ada di daerah. Jika kunjungan wisatawan meningkat, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan ikut terdongkrak," jelasnya.

Daniel menuturkan, tugas utama ASITA adalah menghadirkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, agar datang dan berbelanja di Sukabumi. Namun untuk itu, pelaku usaha perjalanan wisata harus meningkatkan keterampilan dalam merancang paket wisata yang menarik.

"Biro perjalanan wisata saat ini tidak cukup hanya menjual produk, tetapi harus menjadi desainer dan konsultan wisata,'' tutur Daniel. Mereka harus bisa meracik paket wisata yang bernilai tambah dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan ASITA dapat menjadi motor penggerak promosi wisata Sukabumi. Selain mengoptimalkan destinasi dalam kota, ASITA juga berencana menjalin kolaborasi lintas wilayah agar terjadi pertukaran wisatawan.

"Kalau wisatawan Cirebon bisa datang ke Sukabumi, atau sebaliknya warga Sukabumi berwisata ke Bandung dan daerah lain, maka perputaran ekonomi akan tumbuh,'' imbuh Daniel. Intinya, yang penting adalah kolaborasi lintas daerah. Riga Nurul Iman

× Image