Home > Kabar

Keren! Delapan Penulis Kolaborasi Hidupkan Sejarah Sukabumi Lewat Novel 'Lambanyu'

Dengan harapan bagaimana generasi atau gen z atau gen alpha serta lainnya bisa mengetahui sejarah Kota Sukabumi karena dikemas menarik dalam bentuk novel dan kisah percintaan.
Suasana bedah buku Lambanyu Kisah Kota Sukabumi yang ditulis Rintas dkk yang digelar Dispusipda Kota Sukabumi, Jumat (10/10/2025).
Suasana bedah buku Lambanyu Kisah Kota Sukabumi yang ditulis Rintas dkk yang digelar Dispusipda Kota Sukabumi, Jumat (10/10/2025).

SUKABUMI--Beragam cara dilakukan untuk mengenalkan sejarah kota kepada masyarakat, salah satunya melalui sebuah buku yang berbentuk novel. Hal ini yang menjadi latar belakang dari terbitnya buku yang berjudul Lambanyu Kisah Kota Sukabumi yang ditulis Rintas dkk (dan kawan-kawan-red).

Lahirnya buku yang ditulis oleh delapan orang penulis ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Kota Sukabumi sejak akhir 2023. Hingga akhirnya buku ini rampung dan digelar bedah buku pada Jumat (10/10/2025) ini.

Bedah buku yang digelar di Kantor Dispusipda Kota Sukabumi tersebut dihadiri Kepala Bidang Perpustakaan Dispusipda Kota Sukabumi Dinar Nuraeni Kuraesin, Pustakawan Ahli Utama Dispusipda Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu, para penulis buku Lambanyu Kisah Kota Sukabumi dan para penggiat literasi di Kota Sukabumi.

'' Kegiatan ini merupakan bedah buku koleksi yang ada di Perpustakaan Kota Sukabumi,'' ujar Kepala Bidang Perpustakaan, Dispusipda Kota Sukabumi Dinar Nuraeni Kuraesin, Jumat. Buku ini dirintis sejak awal 2024 dan banyak pihak yang ikut berkontrbusi dalam penulisan buku.

Momen ini terang Dinar, bukan hanya sekedar bedah buku tapi juga sebagai pemenuhan kebutuhan informasi dan memperkenalkan salah satu koleksi buku yang ada di perpustakaan. Selain itu juga diharapkan dengan hasil karya penulisan buku dapat meningkatkan kembali minat terhadap penulisan buku.

'' Yang menarik buku ini bukan hanya cerita tentang percintaan yang terjadi di Kota Sukabumi, melainkan di dalamnya mengandung nilai sejarah,'' ungkap Dinar. Sebab, generasi sekarang itu terkadang malas membaca buku tentang sejarah karena tebal dan baru beberapa halaman saja sudah mengantuk.

Inisiasi buku ini lanjut Dinar, dengan harapan bagaimana generasi atau gen z atau gen alpha serta lainnya bisa mengetahui sejarah Kota Sukabumi dikemas menarik dalam bentuk novel dan kisah percintaan yang terjadi di Kota Sukabumi di banyak tempat bersejarah.

'' Bukan hanya sekedar buku biasa, tapi ada nilai historis Kota Sukabumi sambil diperkenalkan bagi gen z terkait nilai historical place seperti Setukpa, bioskop zaman dulu seperti Indra dan lainnya.

Dalam buku ini lanjut Dinar diceritakan kisah atau sejarah tempat yang dihadirkan. Karena memang ada salah satu tokoh Eyang Rahayu yang menjadi saksi sejarah secara tidak langsung dan ikut mengulas mengenai tempat dan lain sebagainya.

'' Buku dikemas sedemikain rupa agar menarik minat membaca,'' cetus Dinar. Lebih lanjut ia menuturkan, proses pembuatan buku diawali sayembara yakni screening terhadap penulis dan diumumkan hasilnya pada Juni 2024 lalu.

Hasilnya ada delapan penulis yang terpilih yakni Rahmah Intassari 'Rintas' yang juga sekaligus mentor, Serie Sagita, Agatha Tiara, Yeni Surya, Anisah Anindia, Harmi Hikmatiar, Alfa Robi, dan M Sofyan. Jadi tidak serta penulis ditunjuk, karena ada seleksi menulis siapa yang bisa menulis buku dan proses pembuatan buku mencapai sekitar setahun lebih.

Ke depan tutur Dinar, diharapkan lahir buku selain penulisnya asli Sukabumi juga cerita yang diangkat terkait Sukabumi. Namun, tujuan utamanya meningkatkan gerakan literasi melalui minat menulis buku.

Salah seorang penulis sekaligus mentor buku Lambanyu Kisah Kota Sukabumi Rahmah Intassari 'Rintas' mengatakan, buku ini lahir dari harapan orang-orang generasi sebelumnya untuk generasi masa depan dalam menghadapi Indonesia emas 2045. '' Harapannya, bagaimana bisa mengenalkan Sukabumi dalam kemasan dan bentuk berbeda supaya mencapai target dan sasaran,'' jelasnya.

Buku ini tutur Rahmah, mengenalkan Kota Sukabumi dengan latar sejarahnya secara supervisial atau dasar. Terutama, cerita bagaimana Kota Sukabumi dalam bentuk fiksi atau novel. Namun hadirnya buku ini juga dari adaptasi riset-riset yang terjadi di sekitar Sukabumi.

'' Penulisnya delapan orang, sebuah tantangan besar dalam penulisan bagaimana menyatukan delapan pemikiran berbeda, diksi pada penulisan dan gaya bahasa berbeda. Tapi ada kekuatan para penulis yang open minded atau sangat terbuka menerima masukan,'' ungkapnya.

Khususnya kata Rahmah, harapan agar buku menjadi karya luar biasa. Sehingga mereka meruntuhkan ego kehebatan kepenulisan dengan menyamakan satu suara demi keberhasilan penulisan buku.

'' Prosesnya setahun dari perencanaan hingga rilis, dari November 2023 hingga Oktober 2025,'' cetus Rahmah. Selepas karya ini, para penulis ingin sekali ada lanjutannya sehingga buku ini berakhir dengan open ending. Riga Nurul Iman

× Image