Home > Kabar

Cegah Perdagangan Ilegal, Pelajar di Sukabumi Didorong Peduli Kelestarian Satwa Liar

Praktik perdagangan ilegal, pemeliharaan tanpa izin, dan perburuan satwa liar yang dilindungi masih kerap terjadi, terutama di wilayah Jawa Barat.
Edukasi pelestarian satwa liar digencarkan YKCT ke pelajar di Sukabumi. Dok istimewa
Edukasi pelestarian satwa liar digencarkan YKCT ke pelajar di Sukabumi. Dok istimewa

SUKABUMI--Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu (YCKT) sebuah lembaga konservasi yang berlokasi di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggencarkan kegiatan edukasi konservasi satwa liar kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Hal ini dalam menanamkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kelestarian satwa liar dan habitatnya.

" Melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan inspiratif, YCKT berupaya menanamkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kelestarian satwa liar dan habitatnya," ujar Staff Edukasi Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu, Fifit Cholifah, , Selasa (22/7/2025). Seperti diketahui, Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu (YCKT) adalah lembaga konservasi khusus yang berperan sebagai tempat penitipan sementara bagi satwa liar sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, sebelum satwa-satwa tersebut dapat dikembalikan ke habitat alaminya.

Praktik perdagangan ilegal, pemeliharaan tanpa izin, dan perburuan satwa liar yang dilindungi masih kerap terjadi, terutama di wilayah Jawa Barat.

Menurut Fifit, saat ini pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan satwa liar dan dampak negatif dari aktivitas tersebut terhadap kelestarian keanekaragaman hayati masih tergolong rendah. Sebagai bagian dari upaya konservasi in-situ, YCKT menyelenggarakan kegiatan edukasi konservasi bagi masyarakat di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, serta di beberapa daerah lain yang berpotensi menjadi lokasi pelepasliaran satwa dari YCKT.

" Kegiatan ini menyasar peserta didik dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan inspiratif, baik melalui penyampaian teori maupun kegiatan praktik," kata Fifit. Materi yang diberikan mencakup pengenalan fungsi hutan sebagai habitat satwa liar dan manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia, serta informasi mengenai satwa liar seperti morfologi, habitat, peran dalam ekosistem, status konservasi, dan ancaman terhadap keberlangsungan hidup mereka.

Selain itu lanjut Fifit, para peserta didik juga diajak berdiskusi dan berpikir kritis mengenai upaya pelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar mereka. Tim Edukasi Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu secara rutin mendampingi beberapa sekolah di wilayah Sukabumi, seperti SDN Cisitu dan SMK Terpadu Al-Ittihad Purabaya.

Kegiatan dilakukan setiap dua minggu sekali dengan mengunjungi sekolah-sekolah tersebut. " Dalam kegiatan ini, Cikananga berfokus pada satu kelas selama satu semester, membekali para peserta didik dengan pengetahuan tentang konservasi lingkungan serta isu-isu terkait satwa liar,'' ungkap Fifit.

Di akhir periode kegiatan ini, para peserta didik diundang untuk mengikuti kegiatan edukasi lanjutan di Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu. Selain itu, terang Fifit, saat ini YCKT juga memiliki kegiatan Berkicik (Belajar Konservasi bersama Cikananga), yaitu kegiatan edukasi satu hari di sekolah yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan. Melalui berbagai permainan seru yang telah disiapkan, peserta didik diajak belajar tentang satwa dan isu-isu konservasi dengan cara yang menyenangkan.

Kegiatan Berkicik ini telah dilaksanakan sekali di SDN 1 Nyalindung beberapa minggu lalu. Kegiatan edukasi yang dilakukan oleh tim YCKT tidak hanya terbatas di area pusat penyelamatan satwa kami saja, tetapi juga menjangkau sekolah-sekolah yang berada di sekitar kawasan yang berpotensi menjadi lokasi pelepasliaran satwa di masa depan.

" Salah satunya adalah Suaka Margasatwa Gunung Sawal di Kabupaten Ciamis, yang dipertimbangkan sebagai habitat pelepasliaran Ekek-geling Jawa burung kicau endemik,'' cetus Fifit. Satwa yang kini terancam punah karena populasinya terus menurun di alam liar karena perdagangan ilegal.

Di wilayah penyangga ini tutur Fifit, tim edukasi secara rutin mengadakan kegiatan edukasi setiap dua bulan sekali di SDN 1 Mandalare, Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Di tempat lain, tim juga memberikan edukasi mengenai Julang Emas di MTs Nurul Falah, yang berada di dekat Suaka Margasatwa Cikepuh, Sukabumi kawasan penting yang menjadi salah satu habitat utama bagi spesies langka dan dilindungi ini.

Lebih jauh Fifit menerangkan, saat ini Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu tidak hanya berfokus pada penyelamatan satwa. Namun juga memiliki Program Pertanian Berkelanjutan Cikananga (PPBC), yang bertujuan mendukung penyediaan pakan sehat bagi satwa serta memberikan edukasi pertanian organik kepada masyarakat sekitar.

'' Program PPBC secara rutin menyelenggarakan pelatihan pertanian organik, termasuk bagi para santri dari Pondok Pesantren Ibnu Hajar,'' kata Fifit. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan mulai menerapkan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Ke depannya sambung Fifit, tim edukasi YCKT berharap dapat menjadi pusat pendidikan konservasi yang terbuka bagi berbagai kalangan, baik dari satuan pendidikan maupun masyarakat umum. Terutama, yang ingin belajar mengenai konservasi satwa liar, pelestarian lingkungan, serta praktik pertanian berkelanjutan.

Cikananga juga berharap kegiatan edukasi ini dapat menjalin kolaborasi dengan para guru, sekolah, instansi pemerintah, swasta, organisasi, maupun individu yang ingin terlibat aktif dalam menyuarakan isu-isu konservasi. Tim edukasi YCKT sangat terbuka terhadap berbagai inisiatif yang mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

'' Melalui seluruh kegiatan edukasi yang dilaksanakan, Cikananga berharap dapat berkontribusi secara nyata dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menanamkan kesadaran serta tanggung jawab sejak dini dalam upaya perlindungan satwa liar,'' ungkap Fifit. Selain itu pengurangan perdagangan ilegal, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, khususnya di kalangan generasi muda. Atep Maulana

× Image