Setelah Diaspirasikan, Wali Kota Sukabumi Pastikan Lanjutkan Program Pemberdayaan Rukun Warga

SUKABUMI--Program Pemberdayanaan Rukun Warga (P2RW) di Kota Sukabumi yang awalnya dihilangkan kini kembali dijalankan. Hal ini mengemuka saat Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menggelar silaturahmi dan dialog bersama para ketua RT dan RW se-Kota Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi pada Rabu (20/8/2025).
Acara ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Andang Tjahjandi, para asisten daerah, kepala SKPD, camat, dan lurah.
'' Tadinya mau lebih efektif padat karya, namun RW meminta dikembalikan (P2RW-red) saya setuju,'' ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki kepada wartawan. Namun yang penting konsepnya jujur, amanah, tabligh, dan fathonah.
Di mana kata Ayep, para ketua RW tadi sudah sepakat berlaku jujur dan amanah karena kejujuran itu penting. '' Kalau konsepnya jujur, maka saya mengikuti konsep itu, yang saya tanya siap tidak jujur yakni jujur melaksanakan dari anggaran Rp 25 juta dipakai untuk kepentingan masyarakat,'' ungkapnya.
Menurut Ayep, ada enam poin dalam P2RW yakni talud, drainase, jalan lingkungan, posyandu termasuk sampah dan sarana ibadah. '' Itu silahkan dan saya setuju, clear sudah,'' jelasnya.
Ayep menuturkan, dengan kebijakan baru ini maka akan ada pergeseran anggaran di perubahan APBD 2025. Sebab, awalnya P2RW dialihkan ke padat karya.
'' Yang jelas komtimen yang terbaik untuk masyarakat, tahun pertama dan kedua seperti apa. P2RW bisa selama-lamanya tidak masalah,'' cetus Ayep. Namun, pembuktian di 2025 jangan sampai ada temuan dan benar-benar dimanfaatkan untuk masyarakat.
Seorang perwakilan Ketua RW, Mauly Fahlevi Prawira mengatakan, pada momen silaturahmi ini hadir 356 ketua RW yang berdialog dengan wali kota. '' Alhamdulillah, wali kota Sukabumi terbuka hatinya untuk melanjutkan P2RW di 2025,'' jelasnya.
Meskipun lanjut Levi, ada batasan-batasan teknis yang disampaikan wali kota. Namun para RW tetap bersyukur P2RW dilanjutkan untuk kemaslahatan umat.
'' Sebenarnya, P2RW tidak hanya bersifat infrastukur tapi pemberdayaan warga. Ada karangtaruna tingkat RW dan perlu pemberdayaan,'' katanya. Riga Nurul Iman