Home > Kabar

Suara Warga untuk Ketahanan Iklim Hadir di Lomba Artikel Nasional 2025

Lomba ini tidak hanya sekadar ajang menulis, melainkan wadah untuk mengedukasi publik serta mengangkat pengalaman nyata warga di lapangan.

JAKARTA--Sakawarga bersama platform AtmaGo kembali menghadirkan Lomba Menulis Artikel Nasional 2025. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Adaptasi & Ketahanan Warga Melalui Teknologi Digital di Era Krisis Iklim”, sebuah isu yang relevan dengan tantangan global sekaligus pengalaman sehari-hari masyarakat.

Kompetisi ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, penulis, pegiat komunitas, aktivis, jurnalis warga, hingga masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap isu perubahan iklim.

Perwakilan Sakawarga, Alfan Kasdar, menegaskan bahwa lomba ini tidak hanya sekadar ajang menulis. Melainkan wadah untuk mengedukasi publik serta mengangkat pengalaman nyata warga di lapangan. Alfan mengatakan, panitia telah menetapkan Subtema yang bisa dipilih peserta untuk memberi ruang lebih luas, panitia menyiapkan sejumlah subtema yang dapat digarap peserta, antara lain:

1. Digital untuk Peringatan Dini dan Respons Cepat – pemanfaatan aplikasi atau sistem berbasis internet untuk mempercepat informasi, evakuasi, dan penyelamatan warga saat terjadi bencana.

2. Suara Komunitas dari Garis Depan Krisis Iklim – kisah nyata dari petani, nelayan, perempuan, dan anak muda desa yang beradaptasi dengan perubahan iklim melalui dukungan teknologi.

3. Inovasi Lokal dan Teknologi Hijau – praktik pemanfaatan teknologi digital untuk energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, hingga upaya pengurangan emisi di tingkat lokal.

“Kami ingin mengajak masyarakat melihat bahwa teknologi digital bukan hanya sebatas hiburan, melainkan juga bisa menjadi alat penting dalam memperkuat ketahanan komunitas menghadapi krisis iklim,"ujar Alfan. Menurutnya melalui lomba ini akan membuka ruang bagi peserta untuk menulis beragam topik, mulai dari peringatan dini dan respons cepat berbasis digital, suara komunitas yang hidup di garis depan krisis iklim, hingga inovasi lokal dan teknologi hijau yang lahir dari masyarakat.

Lebih lanjut, Alfan menjelaskan teknis lomba yang perlu diperhatikan peserta, diantaranya batas waktu pengumpulan karya adalah 15 September 2025 pukul 23.59 WIB. Panitia menyiapkan total hadiah Rp 8 juta bagi tiga penulis terbaik, di mana karya mereka juga akan dipublikasikan di www.sakawarga.org. "Cara ikutnya cukup mudah, peserta menulis artikel opini atau esai populer sepanjang 600–1.200 kata, lalu mempublikasikannya di AtmaGo dengan menambahkan tagar #CommunityResiliency #KrisisIklim #SakawargaIndonesia #KolomWarga. Selain itu, naskah dalam format Word atau PDF juga wajib diunggah ke tautan bit.ly SakawargaColumn2025,” jelasnya.

Alfan menekankan pentingnya orisinalitas tulisan peserta. “Syarat utama adalah karya harus orisinal, bukan plagiat, belum pernah dipublikasikan, dan setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu artikel. Gaya tulisan yang kami harapkan berupa opini atau esai populer yang komunikatif, mudah dipahami, namun tetap berbobot.

Dengan begitu, karya yang dihasilkan tidak hanya menarik dibaca, tetapi juga bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan masyarakat luas,” tambahnya.

Melalui lomba ini, Sakawarga berharap muncul gagasan segar, kisah nyata, serta inovasi warga yang bisa memperkuat adaptasi komunitas dalam menghadapi krisis iklim. Publikasi karya pemenang nantinya diharapkan menjadi dokumentasi berharga sekaligus inspirasi bagi komunitas di berbagai daerah. Atep Maulana

× Image