Tingkatkan Kapasitas, Puluhan Guru Madrasah Sukabumi Digembleng Implemetasi Kurikulum Merdeka
SUKABUMI--Puluhan pendidik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Sukabumi mengikuti pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKMBK) di Ruang Guru MTsN Kota Sukabumi, Senin (26/08/2024). Pendampingan ini merupakan upaya menyamakan pemahaman tentang IKM dan meningkatkan kapasitas guru madrasah.
Hadir dalam kegiatan kali ini sebagai narasumber yaitu Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung Firdos Mujahidin, Kepala MTsN Sukabumi Raden Andriani Lestari dan Dasep Hanan Mubarok selaku anggota komunitas IKM dari unsur Dosen. Acara tersebut dikemas dalam bentuk pelatihan berbasis komunitas dan memasuki tahap ke dua dengan topik khusus terkait penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) dan asesmen.
'' Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka ini memiliki target agar dapat menerapkan IKM di MTsN Kota Sukabumi pada tahun ajaran 2024/2025,'' ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, Samsul Puad, Senin. Selain itu menjadi langkah penyelarasan visi dan misi Madrasah dalam menerapkan kurikulum pembelajaran.
Kegiatan pendampingan IKM yang dilangsungkan tersebut kata Samsul, adalah salah satu kontribusi madrasah dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga dapat melahirkan pendidikan yang berkualitas.
Salah seorang Pendidik MTsN yang ikut serta dalam kegiatan, Muhajir selaku guru IPA yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka mengaku puas terlebih ia ditunjuk sebagai guru model dalam pendampingan tersebut. “ Alhamdulillah merasa sangat bangga dan lega karena telah menyelesaikan amanah yang diemban yaitu sebagai guru model dalam pendampingan ini,” terangnya.
Muhajir berharap ke depannya ia akan memiliki kamampuan dan keterampilan menerapkan pembelajaran IKM dengan tepat berangkat dari modal pendampingan yang ia dapatkan tersebut.
Widya Iswara dari BDK Bandung Firdos Mujahidin menerangkan sistem yang digunakan dalam pelaksanaan pendampingan. “ Proyek itu ada dua ranah, yang pertama regular, yang kedua blog,'' katanya. Regular itu adalah harian, mingguan dan bulanan. '' Sedangkan blog anda pilih waktu dibulan-bulan tertentu kemudian kita full kan disitu hanya untuk proyek saja,” jelasnya.
Firdos menyempatkan melihat Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) yang telah disusun oleh pihak MTsN. Selain itu memberikan petunjuk tentang cara-cara menyusun perangkat pembelajaran yang digunakan dalam IKM.
'' Dalam kurikulum merdeka ada Heutagogi adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan dilakukan secara mandiri oleh pembelajar,'' ungkap Firdos. Heutagogi juga dikenal sebagai pembelajaran yang ditentukan sendiri dan pendekatan ini menekankan pada pengembangan otonomi, kapasitas, dan kapabilitas siswa.
Kepala MTsN Kota Sukabumi Raden Andriani Lestari menuturkan, lendampingan implementasi kurikulum merdeka adalah kegiatan yang membantu guru memahami konsep Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikannya. Pendampingan dapat dilakukan dalam bentuk workshop, dengan materi tentang capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, modul ajar, asesmen, dan lainnya.
'' Pendampingan juga dapat mencakup pengisian instrumen PIP, pembelajaran mandiri pada platform Merdeka Belajar,'' kata Andriani. Di samping itu penguatan Program Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin (P5RA). Riga Nurul Iman