Home > Kabar

Di Sukabumi, Paslon Cagub Jabar ASIH Dapat Dukungan Aktivis dan Purna Pekerja Migran

pPasangan ASIH memiliki target ambisius menciptakan 3 juta lapangan kerja dalam waktu lima tahun.
Deklarasi tokoh dan purna pekerja migran untuk dukungan pada pasangan cagub ASIH di kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Ahad (17/11/2024).
Deklarasi tokoh dan purna pekerja migran untuk dukungan pada pasangan cagub ASIH di kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Ahad (17/11/2024).

SUKABUMI--Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut tiga mendapatkan dukungan tokoh dan aktivis pekerja migran untuk pemenangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH). Hal ini disampaikan dalam deklarasi dukungan di Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Ahad (17/11/2024) sore.

'' Alhamdulillah mendapat dukungan dari tokoh dan purna pekerja migran untk kemenangan pasangan ASIH,'' ujar Calon Gubernur Jabar Nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu. Deklarasi ini semakin menguatkan optimisme kemenangan ASIH pada Pilkada Jabar 2024.

Selain itu lanjut Syaikhu, dalam momen ini dilakukan sharing dengan tokoh dan pekerja migran. Khususnya, terkait permasalahan pekerja migran di luar negeri yang jadi tanggungjawab pemprov untuk menyelesaikan masalah warga Jabar yang ada di luar negeri.

Menurut Syaikhu, pasangan ASIH memiliki target ambisius menciptakan 3 juta lapangan kerja dalam waktu lima tahun. Hal ini melihat angka pengangguran yakni 7,6 persen penduduk Jabar.

'' Salah satunya menginginkan termasuk dari pekerja migran, karena melihat pasar tenaga kerja internasional,'' ungkap Syaikhu. Namun, yang dikirim ke luar negeri adalah pekerja yang memiliki skill atau keterampilan, bukan hanya pekerja rumah tangga atau supir tapi bekerja di perusahaan.

Syaikhu menuturkan, pekerja rumah tangga juga harus memiliki skill misalnya berbahasa dan lainnya. Selain itu pengiriman pekerja merupakan hasil kerjasama goverment to goverment yakni pemprov Jabar dengan provinsi disana, sehingga ada koridor hukum pengawasan kemana saja penduduk Jabar.

'' Sekarang belum ada sulit, ketika ada masalah baru bisa ketahuan,'' cetus Syaikhu. Kondisi tersebut tidak ingin berkepanjangan dan ke depan membangun kerjasama pengiriman, sehingga ada perlindungan pekerja migran.

Berikutnya lanjut Syaikhu, terkait pemasalahan pada anak pekerja migran, dari sisi psikilogis perlu pendampingan karena ditinggalkan orangtua. Ia berharap harus ada perhatian seperti beasiswa untuk belajar.

'' Selain itu ada pembekalan pada saat pemberangkatan dan pendampingan purna pekerja migran ketika pulang,'' ungkap Syaikhu. Misalnya, melalui program satu desa satu industri dengan optimalisasi teknologi tepat guna. Riga Nurul Iman

× Image